Thursday, August 1, 2013

Madagaskar Tereksploitasi



Madagaskar komunal
Keterisolasian Pulau Madagaskar menghasilkan negeri dengan kekayaan hayati yang menabjubkan. Kini, tekanan jumlah penduduk dan kekacaun politik mempercepat penjarahan kayu sonokeling, mineral, dan permatanya.
Madagaskar adalah sebuah pulau keempat
terbesar di dunia. Luasnya lebih dari 585.000 kilometer persegi, tetapi tetap saja sebuah pulau. Sekitar 90 persen flora dan faunanya tak ditemukan di tempat lain di planet ini. Madagaskar memiliki pepohonan baobab berbentuk wortel yang bagaikan berda di luar angkasa, lemur cengkedi, dan hutan menara batu yang menjulang dapat membuat pengunjung yang paling sering berpetualang sekalipun takjub melihatnya.

Rusaknya madagaskar dikarenakan berbagai kelompok konglomerasi memiliki sebagian besar hak eksplorasi dan tambang emas, nikel, kobalt, dan safir. Perusahaan yang memulai eksplorasi minyak lepas pantai dalam di Madagaskar beberapa tahun lalu. Beberapa pembuat gitar terbaik Amerika telah lama menggunakan kayu hitam Madagaskar yang langka untuk pembuatan leher gitar mereka. Penjualan hewan – hewan eksotis yang di lakukan oleh pemburu membuat hewan – hewan itu menjadi tambah langka.

Madagaskar komunal
Di Taman Nasional di Madagaskar, pembalak liar dapat menebang 200 kayu sonokeling perhari di taman itu dengan mudahnya. Untuk dijual dengan harga enam puluh ribu rupiah ke eksportir sedangkan eksportir menjual kayu itu dengan harga puluhan juta rupiah.

Madagaskar komunal
Para pekerja mencari safir di dekat Ilakata, kota yang berkembang pesat sejak permata itu ditemukan pada 1998. Galian mereka tampak seperti lingkaran penampang batang pohon, daerah ini dulunya memproduksi sepertiga safir dunia, namun ekspor saat ini menurun tajam.

Sumber: National Geographic

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...