Tempat – Tempat
Pariwisata di Denpasar
Denpasar merupakan bagian dari
antarkesatuan pura (tempat pemujaan), puri (tempat tinggal para raja), dan
pasar. Kehidupan ibukota provinsi Bali ini terus ada di tengah ramainya
kehidupan pariwisata Pulau Dewata. Berikut tempat – tempat pariwisata di
Denpasar
.
.
- Pasar Badung
Ada sejak
kerajaan Badung. Secara fisik pasar ini telah dikembangkan menjadi beberapa
lantai, tetapi mempertahankan keleluasaan pembeli lalu – lalang, untuk membuat
nyaman pengunjung pada saat transaksi jual beli.
- Patung Catur Muka
Menjadi titik
nol kota Denpasar. Juga disebut sebagai Permpatan Agung. Karya I Gusti Nyoman
Lempad dari Ubud, Gianyar, dibuat tahun 1972 untuk menggantikan jam kota butan
Belanda. Memuat filosofi Hindu tentang dewa Brahma sebagai Batara Guru
berkepala empat dan berbadan satu.
- Pura Agung Jagatnatha
Pura Hindu
butan tahun 1960. Di dalam kompleks terdapat pelinggih Padmasana Agung
dikelilingi kolam dan tanaman teratai. Berfungsi sebagai tempat peribadatan
masyarakat Hindu yang tinggal di Denpasar.
- Lapangan Puputan Badung
Lapangan ini
bekas terjadinya perang Perang Puputan 20 Desember 1960. Sekarang kerap
dijadikan lokasi kegiatan religi seperti Tawur Agung kesangadan dan Hari Raya
Saraswati.
- Pasar Kumbasari
Terletak bersebrangan dengan Pasar Badung,
hanya terbatas Sungai Badung yang mengalir arah utara – selatan. Menjadi lokasi
penjualan cendramata kerajinan tangan dan tekstil, sering dijadikan destinasi
kota atau city tour yang digelar biro
layanan wisata.
- Puri Satria
Menurut
sejarah berasal dari nama sebuah taman yang terletak di sebelah utara pasar
(den pasar). Di taman itulah dulunya keluarga Raja Badung berwisata. Kini kerap
dijadikan tempat peribadatan.
- Lapangan Renon
Merupakan alun
– alun dengan sebuah monument megah pada pusatnya, disebut sebagai bajra, peranti yang digunakan para
pendeta Hindu untuk memimpin upacara.
- Puri Pemecutan
Dulu merupakan
kediaman keluarga besar Raja Badung. Dibangun ulang pada tahun 1907 setelah
bangunan orisinal dihancurkan. Wajah dan struktur asli masih tampak dominan,
meski berbagai ornament sudah meniru gaya bangunan modern
- Hotel Inna Bali
Dulu bernama
Bali Hotel, Natour Bali dan kini Hotel Inna Bali. Dibangun pada masa penjajahan
Belanda, 22 Agustus 1927. Beberapa tamu lampau merupakan orang – orang penting
dari Indonesia.
- Taman Werdhi Budaya
Dikenal
sebagai Art Center dan diresmikan pada 16 Agustus 1978. Di sini digelar
pertunjukan seni dan tari tradisional Bali, seperti Kecak.
- Mesuem Negeri Bali
Menggelar
benda – benda budaya yang mencerminkan seluruh unsu kebudayaan Bali. Teridiri
dari koleksi arkeologi, historika, seni rupa dan ethnografika yang dipajang di
tiga gedung.
Sumber:
national geographic
No comments:
Post a Comment