Friday, August 2, 2013

Tempat - Tempat Pariwisata di Denpasar


Tempat – Tempat Pariwisata di Denpasar

Wisata Denpasar komunal
Denpasar merupakan bagian dari antarkesatuan pura (tempat pemujaan), puri (tempat tinggal para raja), dan pasar. Kehidupan ibukota provinsi Bali ini terus ada di tengah ramainya kehidupan pariwisata Pulau Dewata. Berikut tempat – tempat pariwisata di Denpasar
.
  • Pasar Badung
Ada sejak kerajaan Badung. Secara fisik pasar ini telah dikembangkan menjadi beberapa lantai, tetapi mempertahankan keleluasaan pembeli lalu – lalang, untuk membuat nyaman pengunjung pada saat transaksi jual beli.
  • Patung Catur Muka
Menjadi titik nol kota Denpasar. Juga disebut sebagai Permpatan Agung. Karya I Gusti Nyoman Lempad dari Ubud, Gianyar, dibuat tahun 1972 untuk menggantikan jam kota butan Belanda. Memuat filosofi Hindu tentang dewa Brahma sebagai Batara Guru berkepala empat dan berbadan satu.
  • Pura Agung Jagatnatha
Pura Hindu butan tahun 1960. Di dalam kompleks terdapat pelinggih Padmasana Agung dikelilingi kolam dan tanaman teratai. Berfungsi sebagai tempat peribadatan masyarakat Hindu yang tinggal di Denpasar.
  • Lapangan Puputan Badung
Lapangan ini bekas terjadinya perang Perang Puputan 20 Desember 1960. Sekarang kerap dijadikan lokasi kegiatan religi seperti Tawur Agung kesangadan dan Hari Raya Saraswati.
  • Pasar Kumbasari
  Terletak bersebrangan dengan Pasar Badung, hanya terbatas Sungai Badung yang mengalir arah utara – selatan. Menjadi lokasi penjualan cendramata kerajinan tangan dan tekstil, sering dijadikan destinasi kota atau city tour yang digelar biro layanan wisata.
  • Puri Satria
Menurut sejarah berasal dari nama sebuah taman yang terletak di sebelah utara pasar (den pasar). Di taman itulah dulunya keluarga Raja Badung berwisata. Kini kerap dijadikan tempat peribadatan.
  • Lapangan Renon
Merupakan alun – alun dengan sebuah monument megah pada pusatnya, disebut sebagai bajra, peranti yang digunakan para pendeta Hindu untuk memimpin upacara.
  • Puri Pemecutan
Dulu merupakan kediaman keluarga besar Raja Badung. Dibangun ulang pada tahun 1907 setelah bangunan orisinal dihancurkan. Wajah dan struktur asli masih tampak dominan, meski berbagai ornament sudah meniru gaya bangunan modern
  • Hotel Inna Bali
Dulu bernama Bali Hotel, Natour Bali dan kini Hotel Inna Bali. Dibangun pada masa penjajahan Belanda, 22 Agustus 1927. Beberapa tamu lampau merupakan orang – orang penting dari Indonesia.
  • Taman Werdhi Budaya
Dikenal sebagai Art Center dan diresmikan pada 16 Agustus 1978. Di sini digelar pertunjukan seni dan tari tradisional Bali, seperti Kecak.
  • Mesuem Negeri Bali
Menggelar benda – benda budaya yang mencerminkan seluruh unsu kebudayaan Bali. Teridiri dari koleksi arkeologi, historika, seni rupa dan ethnografika yang dipajang di tiga gedung.
Sumber: national geographic

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...